PPP Kabupaten Bogor Bidik Generasi Milenial dan Gen Z, Target Cetak Kader Visioner Lewat Madrasah Kader Partai

PPP KABUPATEN BOGOR
Selasa, 17 Juni 2025
Last Updated 2025-06-17T19:59:45Z
masukkan script iklan disini

 


PPP Kabupaten Bogor – Kabupaten Bogor tercatat sebagai daerah dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di Indonesia, yang tersebar di 40 kecamatan dan 435 desa/kelurahan. 


Fakta demografis menunjukkan dominasi pemilih dari generasi muda, yang terdiri dari Generasi Milenial dan Generasi Z.


Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bogor mengambil langkah strategis melalui pendirian Madrasah Kader Partai (MKP).


Inisiatif tersebut muncul dari realita demografis yang mencengangkan: mayoritas pemilih di Kabupaten Bogor berasal dari generasi Milenial dan Gen Z, yang jika digabungkan berjumlah lebih dari 2 juta orang.


Komposisi Pemilih Kabupaten Bogor: Dominasi Generasi Muda


  • Generasi Milenial (usia 25–39 tahun): 1.320.089 pemilih

  • Generasi Z (usia 17–24 tahun): 946.019 pemilih

  • Total Milenial & Gen Z: 2.266.108 pemilih

  • Generasi X (usia 40 ke atas): 1.200.325 pemilih


Melihat data tersebut, Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor, Hj. Elly Rachmat Yasin, menegaskan pentingnya pembinaan politik bagi generasi muda.


“Artinya, hampir dua pertiga pemilih di Kabupaten Bogor adalah anak muda. Ini bukan lagi masa depan, ini adalah realitas hari ini,” ujarnya.

 



MKP: Dari Gagasan Rachmat Yasin untuk Menyambung Estafet Perjuangan


Gagasan pendirian Madrasah Kader Partai ini pertama kali dicetuskan oleh H. Rachmat Yasin, tokoh senior PPP sekaligus mantan Bupati Bogor. 


Ide ini lahir sebagai jawaban atas kegelisahan politik pasca Pemilu 2024, sekaligus sebagai landasan mencetak kader militan, berintegritas, dan berwawasan kepemimpinan.


“Alhamdulillah, hari ini gagasan itu terlaksana melalui pelatihan angkatan pertama. Ini bukan kegiatan seremonial, tapi awal dari perjuangan panjang untuk lima tahun ke depan,” ujar Elly.

 

MKP akan digelar dalam enam angkatan, masing-masing mewakili satu Dapil. Setiap angkatan akan diisi 100 kader muda, sehingga targetnya mencetak 600 kader selama 2025.


 Peserta dibatasi berusia 17 hingga 35 tahun, rentang usia yang dinilai masih produktif dan potensial secara politik.


“Kami memilih batas usia 35 tahun agar fleksibel, karena realitasnya saat ini belum banyak kader usia 25–30 yang benar-benar siap. Maka 35 tahun masih relevan untuk dibina,” tambahnya.

 

Pasca Lulus, Kader Akan ‘Dirawat’ oleh Anggota Fraksi PPP


Berbeda dari pelatihan biasa, MKP akan melanjutkan proses kaderisasi secara berkelanjutan. Para alumni akan dibina langsung oleh anggota Fraksi PPP di DPRD sesuai daerah pemilihannya masing-masing.


“Mereka tidak dilepas begitu saja. Setelah lulus, mereka akan dirawat. Kita harapkan mereka bisa menjadi perpanjangan tangan partai dalam menjangkau teman-teman sebayanya,” jelas Elly.

 

Kader-kader ini diharapkan bisa menjadi penggerak utama di Pemilu 2029, termasuk dalam Pilpres, Pileg, dan Pilkada. 


Selain sebagai kader politik, mereka juga didorong menjadi pemimpin masa depan bangsa dan daerahnya masing-masing.


Membangun Jiwa Pemimpin Sejak Dini


Elly menekankan bahwa pendidikan politik harus menanamkan nilai tanggung jawab sosial dan moral.


“Politik bukan sekadar kekuasaan, tapi panggilan pengabdian. Melalui madrasah ini, kita bentuk karakter pemimpin yang berpikir luas, berintegritas, dan bertindak dengan tanggung jawab,” tegasnya.

 

Program ini juga dirancang agar para peserta tidak hanya berwawasan politik, tapi juga memiliki keterampilan hidup (life skills) serta nilai-nilai spiritual yang kuat.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Disqus Shortname

Comments system

Tag Terpopuler

Iklan