PPP Kabupaten Bogor – Pengurus DPP PPP, Nadia, hadir memberikan materi dalam kegiatan Madrasah Kader Angkatan III. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya memahami potensi diri, peran media sosial, serta ancaman yang dapat muncul dari ekosistem digital saat ini.
Nadia membuka materi dengan penjelasan mengenai fungsi otak kanan dan otak kiri.
“Otak kanan itu lebih kreatif dan emosional, sementara otak kiri lebih datar dan logis. Karena itu, kita perlu memanfaatkan jaringan dan kerja sama tim untuk menghasilkan ide-ide kreatif sekaligus langkah strategis,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa setiap kader memiliki kompetensi berbeda-beda, mulai dari bidang teknik, keuangan, sains hingga sosial.
Hal ini, menurutnya, justru menjadi kekuatan ketika dapat diorganisir dengan baik.
“Tujuan kita adalah memahami potensi diri dan teman kita. Ada yang jago menulis, ada yang pandai berbicara. Semua punya peran masing-masing,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nadia menyoroti fenomena algoritma media sosial yang berpotensi menciptakan echo chamber atau ruang gema informasi.
Kondisi ini membuat perbedaan pandangan semakin tajam dan sulit dijembatani. Ia mencontohkan bagaimana perbedaan opini dalam kontestasi politik kerap berujung konflik karena setiap orang hanya menerima informasi yang sesuai dengan preferensinya.
“Algoritma media sosial seringkali membuat kita terjebak dalam bubble. Akhirnya kita tidak bisa berdiskusi sehat karena informasi yang kita terima berbeda jauh. Padahal warna meja bisa beragam, tapi kita hanya melihat satu warna saja di linimasa,” jelasnya.
Untuk itu, Nadia menekankan pentingnya ruang tatap muka seperti Madrasah Kader.
“Ruang offline sangat penting karena di sini kita bisa berdiskusi secara terbuka tanpa pengaruh algoritma. Kita bisa saling memahami dan belajar dari perbedaan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa media sosial bukan hanya alat kampanye jangka pendek, melainkan sarana membangun hubungan jangka panjang antara partai, masyarakat, dan para pemimpinnya.
“Yang paling penting adalah menyalakan harapan. Tanpa harapan, kita tidak akan bisa maju. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bekal untuk masa depan. Kalau kita berbuat baik, hasilnya akan kembali kepada kita berkali lipat,” pungkas Nadia.
TONTON SELENGKAPNYA


