Muhammad Romli Desak Pemprov Jabar Segera Tuntaskan Jalan Tambang di Bogor
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PPP, Muhammad Romli, menyampaikan kritik tajam terhadap lambannya penyelesaian proyek jalan khusus angkutan tambang di wilayah Cigudeg, Rumpin, dan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Kritik itu dilontarkan dalam rapat terbuka bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kamis, 22 Mei 2025.
Menurut Romli, kembali menguatnya desakan masyarakat terhadap realisasi proyek jalan tambang mencerminkan minimnya progres dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Ia menyuarakan keluhan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor yang merasa upaya penyelesaian jalan tersebut hanya stagnan di wacana.
"Bupati Bogor dan rekan-rekan DPRD Kabupaten Bogor mengeluhkan komitmen Pemprov Jabar. Proyek ini seperti jalan di tempat," tegas Romli.
Kritik Ketidakhadiran Aksi Nyata dan Minimnya Alokasi Anggaran
Romli mengakui bahwa Pemkab Bogor siap berkontribusi dalam percepatan proyek, namun ia menyayangkan tidak adanya langkah konkret dari Pemprov, terutama terkait alokasi anggaran dan pembebasan lahan.
"Paling tidak ada tindakan nyata. Masukkan dulu anggaran, misalnya untuk pembebasan lahan. Pemerintah Kabupaten siap bersama-sama," ujarnya.
Romli menekankan bahwa persoalan ini tidak bisa hanya dibebankan kepada Pemkab Bogor.
Ia menuntut keseriusan penuh dari Pemprov Jabar, karena isu jalan tambang menyangkut keselamatan warga dan distribusi hasil tambang yang berdampak ekonomi luas.
26 Kilometer Jalan Tambang Masih Terbengkalai
Dalam laporannya, Romli menyebut bahwa pembangunan jalan provinsi baru terealisasi sepanjang 5,9 kilometer. Sisanya, sekitar 26 kilometer jalur tambang masih belum tersentuh, padahal jalur ini sangat vital.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Ini butuh sinergi semua pihak untuk menyelesaikan jalan angkutan tambang," ujarnya dalam forum tersebut.
Kritik Pribadi ke Sekda Jabar: "Minimal Jawab Salam Saya"
Dalam kesempatan yang sama, Romli juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat. Ia menuturkan bahwa pesan pribadinya via WhatsApp tak mendapat respons.
"Pak Sekda saya WhatsApp, setidaknya jawab 'Waalaikumussalam', agar saya tak merasa diabaikan. Membalas salam itu hal sederhana tapi bermakna," ungkap Romli dengan nada kecewa.
Seruan: Jangan Jadikan Proyek Ini Sekadar Janji Politik
Menutup pernyataannya, Romli mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk serius dalam menuntaskan proyek jalan tambang ini.
Ia menegaskan bahwa infrastruktur ini bukan hanya soal janji politik, tapi menyangkut keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Bogor Barat.
"Jangan lagi ini jadi proyek wacana atau janji politik. Realisasikan jalan tambang yang aman dan layak demi menjawab keresahan masyarakat," tegasnya.
Pembangunan jalan khusus tambang di Bogor menjadi simbol kredibilitas dan kepedulian pemerintah terhadap warga terdampak industri tambang.
Masyarakat kini menunggu, apakah pemerintah akan benar-benar bertindak atau kembali membiarkan isu ini menjadi bola panas musiman yang tak kunjung selesai.